Date: 17-05-2025 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

PENERAPAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PG. ASSEMBAGOES-SITUBONDO

Thesis Detail
Author SITI UMI MU'AFIFAH
Student's ID (NPK) A.2008.1.31060 (AKUNTANSI)
Subject
Keyword BIAYA PRODUKSI, ANGGARAN FLEKSIBEL
Page(s) 119
Submit Date 22-02-2012
Lecture(s) Dra. TUTIK ARNIATI,Ak.,MM


Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Tujuan umum perusahaan adalah tercapainya laba yang maksimal. Agar tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, maka diperlukan suatu alat yang dapat dipergunakan sebagai perencanaan dan pengendalian terhadap biaya produksi. Alat yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi tersebut adalah anggaran fleksibel. Anggaran fleksibel berfungsi untuk membantu pihak manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan biaya produksi yang berfluktuatif, sehingga selanjutnya perlu diambil suatu tindakan untuk mengantisipasi tejadinya fluktuasi yang semakin tajam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alat yang digunakan perusahaan dalam perencanaan dan mengendalikan biaya produksi serta untuk mengetahui peranan anggaran fleksibel dalam perencanaan dan pengendalian biaya produksi pada perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus yaitu untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Alasan menggunakan penelitian ini karena dalam penelitian ini mengambil satu permasalahan atau kasus pada PG. Assembagoes-Situbondo, sebagai obyek. Kemudian melakukan analisa dengan melaksanakan pengkajian data agar dapat memberi alternatif pemecahan masalah. Hasil penyusunan anggaran fleksibel PG. Assembagoes-Situbondo 2011 didapat range relevan antara 80 % - 100%, range relevan tersebut digunakan karena estimasi unit produksi optimal sebesar 20.250 ton gula, sehingga penggunaan range tersebut merupakan hasil yang optimal dan untuk mencapai target 100% adalah sangat kecil kemungkinan bagi perusahaan karena estimasi unit produksi dibawah kapasitas produksi maksimal. Pada kapasitas 80% untuk biaya bahan baku perusahaan yaitu sebesar Rp 18.542.844.000, untuk biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 1.727.568.000, dan untuk biaya overhead pabrik sebesar Rp 51.030.486.000. Pada kapasitas 85% untuk biaya bahan baku perusahaan yaitu sebesar Rp 19.701.771.750, untuk biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 1.835.541.000, dan untuk biaya overhead pabrik sebesar Rp 54.219.891.375. Pada kapasitas 90% untuk biaya bahan baku perusahaan yaitu sebesar Rp 20.860.699.500, untuk biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 1.943.514.000, dan untuk biaya overhead pabrik sebesar Rp 57.409.296.750. Pada kapasitas 95% untuk biaya bahan baku perusahaan yaitu sebesar Rp 22.019.627.250, untuk biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 2.051.487.000, dan untuk biaya overhead pabrik sebesar Rp 60.598.702.125. Biaya bahan baku pada kapastias produksi maksimal sebesar 20.250 ton gula membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp. 23.178.555.000, pada kapasitas. Pemakaian biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 2.159.460.000, dan pemakaian biaya overhead pabrik sebesar Rp 63.788.107.500, sedang pada kapasitas dibawah kapasitas normal perusahaan biaya produksi yang dikeluarkan juga turun sesuai dengan volume produksi. Kata kunci:Biaya produksi, Anggaran Fleksibel

 

52.15.226.19